Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

16 Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Ekonomi

Daftar Isi

ekonomi

Apa Yang Dimaksud Dengan Lingkungan Ekonomi?

Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara atau organisasi. Lingkungan ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh suatu negara atau organisasi, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi mereka. 

Lingkungan eksternal terdiri dari faktor-faktor seperti perubahan harga komoditas, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, perubahan nilai tukar mata uang, dan tingkat pengangguran.

Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang dapat dikontrol oleh suatu negara atau organisasi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, struktur pasar, dan tingkat produktivitas. Lingkungan internal ini dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara atau organisasi melalui perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Lingkungan ekonomi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan ekonomi. Analisis lingkungan ekonomi dapat membantu mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi suatu negara atau organisasi, serta memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat.

Lingkungan Ekonomi Mencakup Apa Saja?

Lingkungan ekonomi mencakup semua faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara atau wilayah. Ini termasuk faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan, tingkat belanja konsumen, tingkat investasi, tingkat ekspor dan impor, dan banyak lagi. 

Lingkungan ekonomi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti politik, sosial, budaya, dan lingkungan, serta faktor-faktor eksternal seperti perubahan harga komoditas, krisis keuangan, dan perang.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan ekonomi suatu negara atau wilayah. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan ekonomi:

  • Permintaan
  • Ukuran pasar
  • Pemasok
  • Persediaan
  • pertumbuhan ekonomi
  • Pengangguran
  • Biaya Tenaga Kerja
  • Populasi
  • Pendapatan
  • Belanja Konsumen
  • Tingkat inflasi
  • suku bunga
  • Pajak
  • Tarif
  • investasi
  • Inovasi

Pada uraian berikut ini akan dijelaskan mengenai keenambelas faktor - faktor diatas. Silahkan membacanya hingga selesai sehingga Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

1. Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen dalam suatu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan antara lain:

Tingkat pendapatan

Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, maka semakin tinggi pula permintaan akan barang dan jasa. Jika pendapatan masyarakat meningkat, maka kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa juga akan meningkat.

Harga barang dan jasa lain

Jika harga barang atau jasa lain meningkat, maka permintaan akan barang atau jasa tersebut mungkin akan turun, karena konsumen mungkin akan mengalihkan pembelian mereka ke barang atau jasa lain yang lebih murah.

Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi permintaan, karena konsumen mungkin akan lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank daripada membeli barang dan jasa.

Tingkat kepercayaan konsumen

Tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi dapat meningkatkan permintaan, karena konsumen lebih mungkin untuk membeli barang dan jasa jika mereka merasa yakin tentang masa depan ekonomi.

Tingkat promosi

Tingkat promosi yang tinggi dapat meningkatkan permintaan, karena iklan dan promosi dapat meningkatkan minat konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.

Demografi

Faktor demografi seperti jumlah penduduk, usia rata-rata, dan struktur keluarga dapat mempengaruhi permintaan. Misalnya, permintaan akan barang dan jasa yang sesuai untuk anak-anak mungkin akan lebih tinggi di negara dengan banyak keluarga dengan anak-anak daripada di negara dengan sedikit keluarga dengan anak-anak.

2. Ukuran Pasar

Ukuran pasar adalah jumlah barang atau jasa yang dapat dijual oleh suatu perusahaan atau industri di suatu negara atau wilayah dalam suatu periode waktu tertentu. Ukuran pasar dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator, seperti pendapatan per kapita, jumlah penduduk, dan tingkat urbanisasi.

Ukuran pasar juga dapat diukur dengan menggunakan indikator seperti tingkat permintaan, tingkat persaingan, dan tingkat kebutuhan akan barang atau jasa tersebut. Perusahaan atau industri yang memiliki ukuran pasar yang lebih besar biasanya lebih kuat secara ekonomi dan memiliki kemampuan untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat.

Untuk menentukan ukuran pasar suatu perusahaan atau industri, pertama-tama perlu ditentukan target pasar yang akan dilayani. Target pasar dapat dibedakan berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pendapatan, dan lokasi geografis. Setelah target pasar ditentukan, ukuran pasar dapat dihitung dengan mengalikan jumlah konsumen potensial dengan tingkat permintaan per konsumen.

Misalnya, jika suatu perusahaan ingin menargetkan pasar anak-anak di suatu kota dengan jumlah penduduk sebanyak 100.000 orang, dan tingkat permintaan per konsumen adalah $100 per tahun, maka ukuran pasar perusahaan tersebut adalah $10 juta per tahun.

3. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan bahan baku atau produk yang dibutuhkan oleh perusahaan lain untuk memproduksi barang atau jasa. Pemasok dapat menyediakan bahan baku atau produk yang dibutuhkan oleh perusahaan secara langsung atau melalui pemasok lain.

Pemasok memainkan peran penting dalam keberlangsungan bisnis suatu perusahaan, karena mereka menyediakan bahan baku atau produk yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. Pemasok harus dapat memberikan bahan baku atau produk yang berkualitas, tepat waktu, dan dengan harga yang wajar.

Perusahaan yang memiliki pemasok yang berkualitas dan handal dapat memproduksi barang atau jasa dengan lebih efisien dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih pemasok yang dapat diandalkan dan memenuhi kebutuhan perusahaan dengan baik.

4. Persediaan

Persediaan adalah jumlah barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk dijual kepada konsumen. Persediaan dapat berupa bahan baku, produk jadi, atau barang setengah jadi yang akan diolah menjadi produk jadi. Persediaan juga dapat berupa barang yang sudah selesai diproduksi tapi belum terjual.

Perusahaan menyimpan persediaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat ada permintaan yang tinggi, serta untuk menghindari kekosongan produk di pasar. 

Namun, perusahaan harus mempertimbangkan biaya yang terkait dengan penyimpanan persediaan, seperti biaya ruangan penyimpanan, biaya pengendalian persediaan, dan biaya obsolesensi (kerusakan atau kadaluwarsa produk).

Perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mengelola persediaan, seperti menggunakan sistem just-in-time (JIT) atau sistem pemesanan langsung (VMI). Sistem JIT menekankan pada pengiriman bahan baku atau produk ke perusahaan hanya saat diperlukan, sementara sistem VMI mempercayakan pemasok untuk mengelola persediaan di gudang perusahaan.

5. Pertumbuhan Ekonomi

pertumbuhan-ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah tingkat kenaikan produk domestik bruto (PDB) suatu negara atau wilayah dari waktu ke waktu. PDB adalah jumlah total barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara atau wilayah dalam suatu periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dalam persentase per tahun atau per kuartal.

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting dari kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa ekonomi tersebut sedang tumbuh dan kuat, sementara pertumbuhan ekonomi yang rendah menunjukkan bahwa ekonomi tersebut sedang lesu dan lemah.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain: tingkat investasi, tingkat produktivitas, tingkat belanja konsumen, tingkat ekspor, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi. 

Pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan mengeluarkan kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak) atau kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar).

6. Pengangguran

Pengangguran adalah tingkat orang yang tidak memiliki pekerjaan tapi sedang mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran diukur dengan menghitung persentase orang yang tidak memiliki pekerjaan tapi sedang mencari pekerjaan dari jumlah total orang yang siap bekerja.

Tingkat pengangguran merupakan indikator penting dari kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah. Tingkat pengangguran yang tinggi menunjukkan bahwa ekonomi tersebut sedang lesu dan tidak stabil, sementara tingkat pengangguran yang rendah menunjukkan bahwa ekonomi tersebut sedang tumbuh dan stabil.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengangguran antara lain: tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat produktivitas, tingkat keterampilan, dan tingkat kebijakan pemerintah. Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pengangguran dengan mengeluarkan kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak) atau kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar).

7. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar tenaga kerja yang bekerja untuk perusahaan tersebut. Biaya tenaga kerja terdiri dari beberapa komponen, seperti gaji atau upah, tunjangan, dan biaya lainnya seperti asuransi kesehatan atau jaminan sosial.

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya terbesar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat biaya tenaga kerja yang dikeluarkan, karena biaya ini dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan.

Perusahaan dapat mengelola biaya tenaga kerja dengan cara mengoptimalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan, menyesuaikan tingkat gaji atau upah yang diberikan, dan mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

8. Populasi

Populasi adalah jumlah individu yang tinggal di suatu wilayah atau negara pada suatu waktu tertentu. Populasi dapat diukur dengan menghitung jumlah penduduk yang tinggal di wilayah tersebut, baik secara fisik maupun secara administratif.

Populasi merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa, tingkat produktivitas, dan tingkat pengangguran. Populasi juga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan per kapita, yaitu jumlah uang yang tersedia bagi setiap individu di suatu wilayah atau negara.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi populasi antara lain: tingkat kelahiran, tingkat kematian, tingkat migrasi (pindah ke wilayah atau negara lain), dan tingkat urbanisasi (pertumbuhan kota). Pemerintah dapat mempengaruhi populasi dengan mengeluarkan kebijakan demografi, seperti program keluarga berencana atau program pengembangan kota.

Populasi yang tinggi menghasilkan persaingan yang ketat dan orang-orang bersiap-siap untuk bahkan dengan upah rendah yang baik untuk bisnis karena mereka dapat mempekerjakan lebih banyak orang untuk meningkatkan produksi mereka.

Namun, populasi yang tinggi menyebabkan banyak masalah lain di negara ini. misalnya, pengangguran, kemiskinan, amoralitas, pendapatan per kapita yang lebih rendah. Pendapatan dan gaya hidup masyarakat berkurang dan dengan demikian, ada kapasitas pembelian, yang berdampak pada lingkungan ekonomi.

9. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh seseorang atau keluarga dari berbagai sumber, seperti gaji atau upah, pendapatan usaha, dan pendapatan investasi. Pendapatan juga dapat berasal dari sumber lain, seperti bantuan sosial atau pensiun.

Pendapatan merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi kemampuan seseorang atau keluarga untuk membeli barang dan jasa. Tingkat pendapatan juga dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran suatu negara atau wilayah, karena tingkat pendapatan per kapita menunjukkan jumlah uang yang tersedia bagi setiap individu di wilayah tersebut.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan antara lain: tingkat produktivitas, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan tingkat kebijakan pemerintah. Pemerintah dapat mempengaruhi pendapatan dengan mengeluarkan kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak) atau kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar).

10. Belanja Konsumen

Belanja konsumen adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli barang dan jasa. Belanja konsumen merupakan salah satu faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.

Belanja konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Jika konsumen memiliki pendapatan yang tinggi dan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kondisi ekonomi, maka biasanya mereka akan lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa.

Pemerintah dapat mempengaruhi belanja konsumen dengan mengeluarkan kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak) atau kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar). 

Kebijakan fiskal dapat mempengaruhi belanja konsumen dengan cara meningkatkan pengeluaran pemerintah, seperti dengan memberikan bantuan sosial atau mengeluarkan proyek infrastruktur, yang dapat meningkatkan belanja konsumen. 

Sedangkan kebijakan moneter dapat mempengaruhi belanja konsumen dengan cara menurunkan tingkat suku bunga, yang dapat meningkatkan kemampuan konsumen untuk meminjam uang dan mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa.

11. Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi adalah tingkat kenaikan harga-harga secara umum di suatu negara atau wilayah dari waktu ke waktu. Tingkat inflasi diukur dengan menggunakan indeks harga konsumen (IHK), yang mengukur tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.

Tingkat inflasi merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, tingkat belanja konsumen, dan tingkat suku bunga. 

Tingkat inflasi yang tinggi dapat menyebabkan tingkat pendapatan tidak mencukupi untuk membeli barang dan jasa yang diinginkan konsumen, sehingga dapat menurunkan tingkat belanja konsumen. 

Tingkat inflasi juga dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, karena bank sentral biasanya akan menaikkan tingkat suku bunga untuk mengendalikan tingkat inflasi yang tinggi.

12. Suku Bunga

Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan atau diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada nasabahnya untuk pinjaman uang atau deposito. Suku bunga juga dapat diterapkan untuk transaksi lain, seperti pembelian obligasi atau surat berharga lainnya.

Suku bunga merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi tingkat belanja konsumen, tingkat investasi, dan tingkat pengangguran. Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi kemampuan konsumen untuk meminjam uang dan mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa, sehingga dapat menurunkan tingkat belanja konsumen.

Tingkat suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat investasi, karena tingkat suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan investor lebih memilih untuk menyimpan uang di bank daripada mengeluarkan uang untuk berinvestasi.

Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dengan mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan jumlah uang beredar di masyarakat dan tingkat suku bunga. Bank sentral, yang biasanya merupakan lembaga yang diberi otoritas oleh pemerintah untuk mengelola kebijakan moneter, dapat mengubah tingkat suku bunga dengan cara mengubah tingkat suku bunga yang dikenakakan ke nasabah.

13. Pajak

Pajak adalah uang yang dikenakan oleh pemerintah kepada individu atau perusahaan sebagai bagian dari kewajiban sosial dan kewajiban keuangan. Pajak diberlakukan untuk mengumpulkan dana yang diperlukan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai kegiatan, seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi.

Pajak dapat dikenakan dengan berbagai cara, seperti pajak penghasilan (income tax) yang dikenakan kepada individu atau perusahaan atas penghasilan yang diperoleh, pajak bahan bakar (fuel tax) yang dikenakan kepada penjual bahan bakar, dan pajak barang dan jasa (value-added tax/VAT) yang dikenakan kepada penjual barang dan jasa.

14. Tarif

Tarif adalah tingkat pajak atau biaya yang dikenakan oleh pemerintah atau lembaga lain terhadap suatu barang atau jasa yang diimpor atau diekspor. Tarif dapat dikenakan untuk tujuan proteksi terhadap industri dalam negeri atau untuk tujuan pengumpulan dana bagi pemerintah.

Tarif merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi tingkat permintaan terhadap barang atau jasa yang dikenakan tarif, tingkat ekspor atau impor suatu negara atau wilayah, dan tingkat kompetitif suatu industri. 

Tarif yang tinggi dapat mengurangi permintaan terhadap barang atau jasa yang dikenakan tarif, sehingga dapat menurunkan tingkat ekspor atau impor suatu negara atau wilayah. Tarif juga dapat mempengaruhi tingkat kompetitif suatu industri, karena tarif yang tinggi dapat meningkatkan harga barang atau jasa yang diproduksi oleh industri tersebut, sehingga dapat mengurangi daya saing industri tersebut.

15. Investasi

Investasi adalah penanaman modal atau pembelian aktiva yang diharapkan akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat berupa pembelian saham, obligasi, properti, atau aktiva lainnya yang diharapkan akan memberikan keuntungan kepada investor.

Investasi merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran. 

Investasi yang tinggi dapat meningkatkan tingkat produktivitas dengan cara menambahkan aktiva produktif, seperti mesin atau peralatan, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan produksi suatu perusahaan. 

Investasi juga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dengan cara menambahkan aktiva produktif yang dapat meningkatkan tingkat produksi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi antara lain: tingkat suku bunga, tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi, tingkat pajak, dan tingkat kebijakan pemerintah. 

16. Inovasi

Inovasi adalah proses menciptakan atau mengembangkan ide-ide baru atau solusi yang dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, atau nilai tambah dari suatu produk atau jasa. Inovasi dapat terjadi di berbagai bidang, seperti teknologi, manajemen, atau proses produksi.

Inovasi merupakan faktor penting dalam analisis ekonomi, karena dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan tingkat persaingan. 

Inovasi yang terus menerus dapat meningkatkan tingkat produktivitas dengan cara menciptakan proses produksi yang lebih efisien atau menciptakan produk yang lebih bernilai tambah. Inovasi juga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dengan cara menciptakan lapangan kerja baru atau meningkatkan tingkat produksi suatu perusahaan.

Inovasi memiliki dampak positif dan negatif dari lingkungan ekonomi. Inovasi menimbulkan risiko bagi bisnis yang sudah mapan. Sebagai pengusaha datang dengan ide-ide inovatif bisnis dan mereka memberikan persaingan untuk bisnis yang sudah mapan, yang berdampak pada penjualan produk mereka.

Namun, jika perusahaan melihat ke depan dan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dan dapat mengembangkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, inovasi juga membantu mengurangi biaya produksi.

Posting Komentar untuk " 16 Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Ekonomi"