Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembuatan Kuesioner Pemasaran

market-survey
credit:instagram@curveyanalityca

Setiap orang yang memiliki kegiatan perdagangan alias jual beli sebagai mata pencahariannya biasanya sudah tidak asing dengan kegiatan pemasaran. Disadari atau tidak kegiatan pemasaran itu sendiri dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan kegiatan perdagangan yang dimiliki.

Banyak orang yang menerapkan berbagai strategi pemasaran. Namun sebaiknya sebelum memilih untuk menerapkan strategi pemasaran yang akan digunakan terlebih dahulu siapkan kuesioner pemasaran yang disebarkan kepada konsumen untuk mengerti apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan strategi pemasaran apa yang bisa diaplikasikan dengan baik.

Untuk membuat kuesioner pemasaran yang valid ada baiknya kita mengerti apa yang dimaksud dengan pemasaran itu? Disebutkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan dalam perekonomian yang dapat membantu menciptakan nilai ekonomi suatu barang atau jasa.

Faktor – faktor penting yang mempengaruhi dalam menciptakan nilai ekonomi dari barang atau jasa yang dimiliki adalah kegiatan produksi, konsumsi, dan pemasaran yang menghubungkan keberlangsungan faktor konsumsi dengan faktor produksi.

Oleh karena itu seseorang yang hendak mengembangkan perdagangannya harus melakukan strategi pemasaran yang bersandar pada konsep kebutuhan (needs), permintaan (demand), serta keinginan (wants).

Biasanya produsen harus memahami perilaku manusia terutama perilaku konsumen terhadap barang atau jasa yang dimilikinya. Untuk memahami kebutuhan, permintaan serta keinginan pasar maka diperlukan suatu penelitian seperti survey terhadap konsumen itu sendiri.

Biasanya survey berupa kuesioner banyak ditemukan di berbagai tempat yang menjual jasa seperti hotel, rumah sakit, ataupun restoran. Survey pun dilakukan secara rutin dan berkala karena mereka membutuhkan masukan dan tanggapan secara langsung tentang apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh mereka.

Dengan adanya masukan tersebut pemilik usaha bisa dengan tanggap berusaha memenuhi keinginan konsumen yang akhirnya berdampak pada peningkatan permintaan jasa yang mereka tawarkan.

Survey tersebut juga bisa merupakan bagian dari riset pemasaran yang meneliti bidang pemasaran barang atau jasa tertentu secara sistematis. 

Sistematis disini berarti riset dilakukan berdasarkan perumusan masalah, perumusan tujuan diadakannya penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, hingga dicapai interpretasi hasil penelitian itu sendiri.

Hasil dari interpretasi tersebut ditujukan untuk masukan terhadap pihak manajemen saat dibutuhkan identifikasi masalah dan diperlukan pengambilan keputusan yang sesuai. Hasil riset pemasaran tersebut juga bisa dipakai untuk merumuskan strategi pemasaran dan merebut peluang pasar.

Riset yang dilakukan bisa menggunakan survey terhadap konsumen. Survey yang dipergunakan bisa menggunakan wawancara secara langsung terhadap konsumen, pengamatan perilaku konsumen atau menggunakan kuesioner yang disebar dan diisi oleh konsumen itu sendiri.

Cara yang terakhir biasanya banyak dipilih karena tidak membutuhkan banyak waktu serta mendapatkan hasil yang objektif ketimbang yang didapatkan dari hasil wawancara secara langsung atau menggunakan pengamatan perilaku konsumen.

Namun ada beberapa kendala yang kerap ditemui saat membagikan kuesioner pemasaran produk Anda kepada konsumen. Kadang konsumen enggan mengisi kuesioner yang diberikan, atau kata – kata dalam kuesioner dianggap rancu dan tidak mudah dipahami oleh orang awam.

Serta masih banyak lagi hambatan yang bisa muncul saat membagikan dan meminta seseorang mengisi kuesioner tentang produk atau jasa yang anda miliki.

Oleh karena itu penyusunan kuesioner pemasaran tidak bisa dilakukan serampangan. Harus memperhatikan beberapa aturan yang memang dibutuhkan agar kuesioner yang Anda bagikan bisa dibuktikan kevalidannya.

Apakah terkesan sukar dalam membuat kuesioner? Hal ini tergantung dari cara anda memandang kuesioner itu sendiri. Karena jujur saja membuat kuesioner ini akan terasa gampang-gampang susah.

Namun bila Anda sudah menguasai cara merancang kuesioner maka selanjutnya akan terasa lebih mudah.

Sebagai pendahuluan, ada baiknya kita mengerti apa kuesioner itu? Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun secara seksama untuk mengumpulkan data primer tentang sesuatu hal.

Kuesioner dibagi menjadi 2, yaitu kuesioner yang sudah memberikan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) serta kuesioner yang memberikan kesempatan bagi respondennya untuk mengisi jawaban secara bebas ( kuesioner terbuka).

Dalam membuat kuesioner ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar hasil pengisian kuesioner dapat dipergunakan sebagai dasar pengembangan pemasaran.

Semisal harus digunakannya pertanyaan yang tepat untuk digunakan dalam kuesioner yang akan dibagikan kepada responden. Karena pertanyaan yang salah dapat menyebabkan jawaban yang salah pula. Demikian pula dengan penggunaan kalimat. Kalimat yang ambigu akan menimbulkan jawaban yang tidak tepat. 

Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut diperlukan perancangan kuesioner dengan baik. Tak perlu bingung bagaimana cara merancang kuesioner yang baik. Ada lima hal dasar yang harus diperhatikan dalam merancang kuesioner. 

Lima hal tersebut adalah :

1. Penentuan Materi

Materi apa yang ingin diketahui respon atau jawabannya dari responden? Setelah ditetapkan satu materi maka tentukan apa yang akan ditanyakan. Gunakan kalimat tanya atau kalimat pernyataan yang relevan dan akurat.

Relevan yang dimaksudkan agar pertanyaan yang diajukan benar-benar terhindar dari pertanyaan yang tidak perlu alias bertele-tele. Sedangkan akurat artinya gunakan kata-kata yang tepat dan sesuai namun tidak mengarahkan pesan-pesan tertentu terhadap responden yang mengisinya.

2. Pemilihan Kalimat

Gunakan kalimat pertanyaan yang disusun dengan sederhana namun tepat sasaran. Pertanyaan yang diajukan bisa disediakan jawaban yang harus dipilih atau menggunakan pertanyaan yang membebaskan responden menjawab apa adanya.

Namun pertanyaan dengan pilihan jawaban yang telah disediakan biasanya lebih mudah disimpulkan oleh peneliti ketimbang pertanyaan yang jawabannya diisi sesuai dengan keinginan responden.

3. Urutan

Untuk menghindari kerancuan pengisian dan memudahkan menganalisa hasil kuesioner maka akan lebih baik bila daftar pertanyaan dalam kuesioner diurutkan sesuai dengan materi pertanyaan masing-masing.

Disarankan pula untuk mencantumkan daftar pertanyaan yang lebih mudah dan lebih menarik di awal kuesioner untuk menarik minat responden mengisi kuesioner yang dibagikan.

4. Tata Tetak

Gunakan tata letak yang sederhana dan rapi. Usahakan pula untuk membuat daftar pertanyaan yang tidak terlalu banyak. Sehingga satu set kuesioner yang anda bagikan tidak melebihi 7 halaman.

5. Pengujian

Kuesioner yang baik haruslah bisa diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga diperlukan beberapa kali pengujian untuk mendapatkan masukan tentang akurasi, relevansi, penggunaan kalimat, urutan pertanyaan serta tata letak yang baik.

Lima hal tersebut harus tercakup dalam kuesioner yang akan Anda berikan kepada responden. Ingat, hasil dari pengolahan jawaban kuesioner tersebut nantinya bisa mempengaruhi visi pemasaran produk yang akan Anda kembangkan.

Bila sudah didapatkan gambaran mengenai peluang pasar dari hasil interpretasi kuesioner pemasaran maka langkah selanjutnya adalah menindaklanjuti proses marketing peluang pasar tersebut.

Anda bisa menentukan siapa yang dapat dijadikan target market atau target pemasaran produk atau jasa yang anda miliki, selanjutnya lakukan penawaran. Bukan sekadar penawaran biasa, namun harus terdapat nilai lebih dalam penawaran tersebut.

Tahap selanjutnya adalah gunakan media penyampaian yang tepat dalam memasarkan produk anda. Sesuaikan media yang anda pakai dengan target market yang anda incar. Kemudian lihat apakah metode tersebut berhasil atau harus Anda modifikasi lagi.

Demikian artikel ini disajikan, semoga dapat membantu Anda yang sedang mencari referensi tentang pembuatan kuisioner.

Posting Komentar untuk " Pembuatan Kuesioner Pemasaran"