Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seberapa Aman Investasi Anda?

Daftar Isi

Seberapa Aman Investasi Anda?

Apa itu Investasi?

Investasi adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai atau menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Investasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti membeli saham atau obligasi, menanamkan modal dalam sebuah bisnis, atau membeli aset seperti tanah atau properti. 

Tujuan Investasi

Tujuan dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan di masa depan, baik melalui peningkatan nilai aset yang diinvestasikan atau melalui pendapatan yang dihasilkan dari aset tersebut. Investasi juga bisa dilakukan untuk tujuan diversifikasi portofolio, yaitu menyebar risiko dengan memiliki beragam jenis aset yang tidak semuanya bergantung pada kondisi ekonomi yang sama.

Investasi juga membutuhkan perencanaan dan analisis yang tepat agar dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Hal ini terkait dengan menentukan jenis aset yang akan diinvestasikan, menentukan waktu yang tepat untuk melakukan investasi, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti risiko, imbal hasil yang diharapkan, dan tujuan investasi jangka panjang.

Apa itu Risiko Investasi? 

Risiko investasi adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau tidak tercapainya tujuan investasi yang diharapkan. Risiko investasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti fluktuasi harga pasar, perubahan kondisi ekonomi, atau perubahan kebijakan pemerintah. 

Berikut ini adalah 3 contoh risiko investasi, yaitu:

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang terjadi karena fluktuasi harga pasar. Misalnya, saat membeli saham, harga saham tersebut dapat berfluktuasi karena berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, atau perubahan tren di pasar. Fluktuasi harga pasar ini dapat menyebabkan investor merugi jika harga saham tersebut turun saat investor menjualnya.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kemungkinan terjadinya gagal bayar oleh pihak yang telah memberikan pinjaman. Misalnya, saat membeli obligasi, ada kemungkinan penerbit obligasi tersebut tidak dapat membayar kembali pinjaman yang telah diberikan kepada investor. 

Risiko kredit ini bisa diatasi dengan memilih penerbit obligasi yang memiliki reputasi yang baik dan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang ditawarkan.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi karena kesulitan untuk menjual suatu aset. Misalnya, saat membeli properti, ada kemungkinan tidak ada pembeli yang tertarik untuk membeli properti tersebut saat investor ingin menjualnya. 

Risiko likuiditas ini dapat diatasi dengan mempertimbangkan lokasi dan kondisi properti yang akan dibeli, serta memperhitungkan kemungkinan adanya pembeli yang tertarik di masa depan.

Satu hal yang perlu kita pahami adalah semua investasi pasti memiliki risiko, bahkan investasi yang aman sekalipun kemungkinan akan terkena tiga jenis risiko berikut ini :

  • Potensi kehilangan modal pokok.
  • Kehilangan daya beli akibat inflasi.
  • Ilikuiditas – membayar penalti untuk mendapatkan uang Anda.

Anda mungkin mempertimbangkan potensi kehilangan modal pokok sebagai hal terbesar dari ketiga resiko diatas. Pada kenyataannya, hilangnya daya beli akibat inflasi dapat memiliki efek yang sama seperti kehilangan modal pokok,  Anda akan mempertimbangkan berpindah  dari investasi jangka panjang yang aman  ke dalam investasi pertumbuhan atau menghasilkan pendapatan secara konsisten.

Berikut adalah rincian tiga jenis risiko diatas dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi investasi:

1. Potensi Kehilangan Modal Pokok

Meskipun tidak mungkin, banyak kejadian dimana orang kehilangan uang dalam investasi yang aman. Berikut adalah salah satu cara pengamanan untuk membantu melindungi uang  anda:

  • Deposito di bank diasuransikan LPS. Ada batas untuk berapa banyak dana yang di asuransikan. Biasanya LPS menjamin maksimal Rp. 2 Milyar per account.

Jika Anda memiliki dana lebih dari batas cakupan LPS , ada dua cara untuk mendapatkan cakupan asuransi:

  1. Bekerjasama dengan bankir untuk membuat nama rekening ganda, seperti satu rekening  atas nama istri, satu di nama suami, dan sebagainya.
  2. Sebarkan dana di beberapa institusi keuangan. Beberapa bank bahkan dapat melakukan ini untuk anda dengan berpartisipasi dalam program yang akan memungkinkan mereka untuk menempatkan uang anda dalam sertifikat deposito pada bank lain.

Seberapa aman dana dalam pasar  uang?

Reksadana pasar uang memiliki investasi jangka pendek, beberapa dari investasi ini, yang disebut commercial paper, adalah pinjaman jangka pendek antar perusahaan. Mereka dianggap aman karena kemungkinan bahwa perusahaan akan keluar dari bisnis dalam 30-120 hari sebelum pinjaman berakhir sangat kecil.

Pada tahun 2008, keamanan dana tersebut menjadi pertanyaan, seperti kesehatan keuangan perusahaan yang berada di bawah pengawasan. Untuk mengurangi kekhawatiran, Lembaga keuangan mengeluarkan jaminan sementara untuk orang yang memiliki deposito di reksa dana pasar uang. Lembaga keuangan yang mengeluarkan dana pasar uang harus membayar  asuransi untuk berpartisipasi dalam program penjaminan.

Bagaimana jika perusahaan asuransi yang mengeluarkan kebijakan anuitas bangkrut?

Perusahaan asuransi diwajibkan oleh hukum untuk menjaga sejumlah besar modal yang masih tersedia untuk membayar klaim. Semakin tinggi peringkat perusahaan asuransi, posisi keuangan mereka lebih aman dan dengan demikian semakin baik kemampuan mereka untuk membayar klaim.

Aktiva dalam anuitas variabel dianggap aset dari pemegang kebijakan, bukan aset perusahaan asuransi dan dengan demikian aset dalam anuitas variabel tidak tersedia bagi kreditur perusahaan asuransi dalam kasus kebangkrutan.

2. Kehilangan Daya Beli Karena Inflasi

Jika memilih untuk membuat investasi yang aman itu berarti tujuan investasi utama anda adalah kepastian jangka panjang, bahkan jika itu berarti investasi yang memberikan penghasilan sedikit. Jika memperoleh  pendapatan bunga kecil, Anda sebenarnya menurunkan daya beli dari waktu ke waktu.

Misalnya, jika investasi yang aman menghasilan 4% setahun dan inflasi adalah 6% per tahun, meskipun modal pokok aman tapi anda sebenarnya telah kehilangan daya beli.

3. Ilikuiditas – Membayar penalti untuk mendapatkan uang anda kembali.

Investasi aman banyak mengandung biaya jika anda ingin mengakses dana sebelum tanggal jatuh tempo.

Dalam kasus sertifikat deposito (CD), biaya penalty awal mungkin kecil, seperti biaya tiga bulan bunga. Dalam kasus anuitas tetap, biaya penalty bisa besar seperti biaya penyerahan setinggi sepuluh persen dari jumlah investasi Anda.

Salah satu keuntungan ke rekening bank tabungan dan reksa dana pasar uang adalah bahwa uang tetap likuid, yang berarti dana anda tersedia setiap saat, bebas penalty. Jika anda bersedia untuk mengikat uang untuk waktu yang cukup lama, dengan sertifikat deposito atau anuitas misalnya, anda biasanya akan mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada saat ini.

Tips Menghadapi Risiko Investasi

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghadapi risiko investasi:

Diversifikasi portofolio

Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan menyebar investasi ke berbagai jenis aset yang tidak semuanya bergantung pada kondisi ekonomi yang sama. Dengan demikian, jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, maka risiko kerugian tidak terlalu besar karena masih ada aset lain yang dapat mengimbangi kerugian tersebut.

Mengetahui profil risiko

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu tingkat toleransi terhadap risiko yang dimiliki. Jika tingkat toleransi terhadap risiko rendah, sebaiknya memilih jenis investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah pula.

Memahami risiko yang terkait dengan jenis investasi

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya memahami risiko yang terkait dengan jenis investasi yang akan dipilih. Misalnya, saat membeli saham, perlu diperhatikan risiko pasar yang terkait dengan fluktuasi harga saham. Saat membeli obligasi, perlu diperhatikan risiko kredit yang terkait dengan kemungkinan terjadinya gagal bayar oleh penerbit obligasi.

Memiliki tujuan investasi yang jelas

Memiliki tujuan investasi yang jelas dapat membantu dalam mengelola risiko dengan lebih baik. Misalnya, jika tujuan investasi adalah untuk jangka pendek, maka sebaiknya memilih jenis investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah. 

Sebaliknya, jika tujuan investasi adalah untuk jangka panjang, maka sebaiknya memilih jenis investasi yang memiliki risiko yang lebih tinggi namun memiliki imbal hasil yang lebih tinggi pula.

Kesimpulan

Risiko investasi adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau tidak tercapainya tujuan investasi yang diharapkan. Risiko investasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti fluktuasi harga pasar, perubahan kondisi ekonomi, atau perubahan kebijakan pemerintah.

Diversifikasi portofolio adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko investasi dengan menyebar investasi ke berbagai jenis aset yang tidak semuanya bergantung pada kondisi ekonomi yang sama. Selain itu, mengetahui profil risiko dan memahami risiko yang terkait dengan jenis investasi yang dipilih juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Risiko investasi tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, namun dapat dikelola dengan cara yang tepat. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi terhadap risiko yang dimiliki, serta memahami risiko yang terkait dengan jenis investasi yang dipilih.

Memiliki tujuan investasi yang jelas juga merupakan hal yang penting dalam mengelola risiko investasi. Tujuan investasi yang jelas dapat membantu dalam memilih jenis investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. 

Dengan demikian, risiko investasi dapat dikelola dengan lebih baik dan investor dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa depan.

Posting Komentar untuk " Seberapa Aman Investasi Anda? "