Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi Hukum Penawaran dan Permintaan dalam Bisnis

Definisi Hukum Penawaran dan Permintaan dalam Bisnis

Itu hal yang wajar dalam bisnis "supply and demand." Tetapi apakah Anda menyadari bahwa itu diatur oleh undang-undang? Hukum penawaran dan permintaan akan kita bahas secara mendalam dalam tulisan ini.

Selain itu, pelaku bisnis harus menguasai hukum yang mengatur transaksi jual beli, serta taktik yang digunakan di dalamnya. Anda dapat mempelajari cara menggunakan kanvas model bisnis untuk mempermudah memulai bisnis dan membedakan model bisnis yang berbeda.

Hukum penawaran dan permintaan adalah salah satu hukum jual beli. Meskipun istilah "hukum penawaran dan permintaan" masih dibenci oleh banyak pebisnis, istilah ini sering digunakan dalam akuntansi.

Hukum penawaran dan permintaan merupakan aspek penting dalam bisnis. Meskipun memiliki penjelasan yang rumit, ini dapat membantu bisnis Anda dengan kata-kata sederhana.

Definisi Hukum Penawaran dan Permintaan

Hukum penawaran dan permintaan adalah teori yang menjelaskan bagaimana penjual dan pembeli berinteraksi, dan menguraikan dampak hubungan antara ketersediaan produk dan keinginan untuk barang itu pada harganya.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Adanya hukum penawaran dan permintaan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. 

Berikut beberapa elemen lain yang dapat mempengaruhi permintaan, antara lain:

1. Harga Pokok

Permintaan dipengaruhi oleh elemen pertama. Kuantitas yang diminta kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh harga barang. Sederhananya, jika harga barang naik, begitu juga permintaannya.

Selain itu, jika harga turun, jumlah barang yang diminta juga akan turun. Jika Anda menjalankan bisnis yang menggunakan sistem konsinyasi, ini akan sangat berdampak pada bisnis Anda tersebut.

2. Harga Barang Pelengkap

Permintaan barang dan jasa juga dapat dipengaruhi oleh barang. Misalnya, bensin adalah barang pelengkap untuk sepeda motor. Orang cenderung tidak membeli sepeda motor karena harga bensin naik, dan begitu juga sebaliknya.

3. Harga Substitusi (Pengganti)

Unsur ketiga yang mempengaruhi permintaan adalah harga alternatif (substitusi). Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa, mengingat rendahnya biaya barang pengganti, orang akan mempertimbangkannya.

Bertentangan dengan apa yang dinyatakan sebelumnya, peningkatan jumlah individu tidak akan ditarik ke pengganti ini.

4. Preferensi Konsumen 

Preferensi konsumen menjadi pertimbangan selanjutnya. Selera konsumen dapat diartikan bahwa ketika lebih banyak orang mengembangkan preferensi untuk barang tertentu, permintaan akan barang itu juga akan meningkat.

Di era digital kontemporer, misalnya, mayoritas individu mencari ponsel dengan kamera, game, dan kemampuan musik. Dengan preferensi konsumen yang meningkat, permintaan akan ponsel dengan fitur tersebut pasti akan meningkat.

5. Pendapatan (Income)

Lalu ada pendapatan, faktor kelima yang mempengaruhi permintaan. Ketika pendapatan seseorang tinggi, demikian pula permintaan akan barang dan jasa.

Sebaliknya, jika pendapatan turun, begitu pula kemampuan seseorang untuk membeli barang. Akibatnya, jumlah barang yang diproduksi akan berkurang. Untuk dapat menyeimbangkannya, diperlukan mekanisme untuk membangun struktur permodalan yang kokoh.

6. Intensitas Kebutuhan Konsumen

Salah satu komponen yang mempengaruhi permintaan adalah faktor keenam, yaitu intensitas kebutuhan pelanggan.

Jika kebutuhan konsumen terhadap suatu barang tidak terlalu mendesak, maka permintaan terhadap barang tersebut secara alami akan menurun, begitu pula sebaliknya.

7. Jumlah Penduduk 

Jumlah barang yang diminta akan dipengaruhi oleh pertumbuhan. Ketika jumlah penduduk suatu wilayah bertambah, maka permintaan akan komoditas juga meningkat.

8. Biaya produksi 

Biaya produksi mengacu pada biaya yang dikeluarkan selama proses manufaktur, seperti pembelian bahan baku, gaji pegawai, bahan penolong, dan sebagainya.

Menurut ini, semakin tinggi biaya produksi, maka semakin tinggi harga komoditas yang diproduksi. Akibatnya, pasokan barang yang diproduksi oleh produsen dapat berkurang.

Berbeda dengan menurunkan biaya produksi, produsen tentu saja meningkatkan produksi. Semua ini karena produsen tidak ingin mengambil resiko kehilangan uang.

9. Harga Barang yang Sebenarnya

Harga barang itu sendiri adalah elemen pendorong kedua. Harga komoditas dapat mempengaruhi penawaran karena ketika harga barang yang ditawarkan naik, demikian juga jumlah barang yang ditawarkan, dan sebaliknya.

10. Prediksi Harga Masa Depan

Lalu ada masalah prediksi harga masa depan, yang dapat berdampak pada penawaran.

Jika perusahaan mengharapkan harga barang dan jasa naik sementara pendapatan masyarakat tetap stabil, perusahaan akan mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkannya.

11. Harga Barang Substitusi

Salah satu unsur yang mempengaruhi penawaran adalah harga komoditi substitusi. Hal ini dapat digambarkan dengan cara ini karena jika harga barang-barang alternatif naik, jumlah barang yang tersedia dari penjual juga harus naik.

Karena harganya jauh lebih murah, pedagang mengharapkan pembeli untuk berpindah dari barang pengganti ke barang lain yang dipasok.

12. Pajak

Pajak merupakan faktor berikutnya yang mempengaruhi penawaran. Karena pajak adalah pilihan atau keputusan pemerintah atas barang atau produk tertentu, pajak memiliki dampak signifikan pada penetapan harga tinggi dan rendah.

Dapat dikatakan bahwa ketika harga suatu barang naik, permintaan pasti akan turun, yang mengakibatkan penurunan penawaran.

13. Kemajuan Teknologi

Hal terakhir yang dapat berdampak pada pasokan adalah kemajuan teknis. Kemajuan teknologi memiliki dampak yang signifikan terhadap besarnya barang yang tersedia. Dan, seiring kemajuan teknologi, hal itu akan sangat membantu produsen dalam memproduksi barang dan jasa.

Penerapan mesin canggih kemudian akan menurunkan biaya produksi, sehingga memudahkan bisnis untuk menjual barang dalam jumlah besar. Dengan cara ini, Anda telah mencapai satu metode untuk mengatasi stagnasi bisnis.

Macam-Macam Hukum Permintaan

Dari variabel-variabel tersebut dapat dilihat bahwa hukum permintaan dibagi menjadi dua macam berdasarkan aturan permintaan. 

Ada dua macam hukum permintaan, misalnya:

1. Permintaan Berdasarkan Daya Beli

Permintaan berdasarkan daya beli mengacu pada permintaan yang didasarkan pada kemampuan konsumen untuk membeli sesuatu. Selanjutnya, permintaan berdasarkan daya beli dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

2. Permintaan Efektif 

Permintaan efektif adalah permintaan pertama berdasarkan daya beli. Salah satu bentuk permintaan adalah yang didasarkan pada daya beli yang paling besar. Konsumen dengan pendapatan tinggi lebih mungkin untuk melakukan hal ini.

3. Permintaan Tanpa Syarat

Permintaan mutlak mengacu pada keinginan konsumen untuk membeli barang dengan daya beli yang terbatas. Orang-orang dengan pendapatan menengah lebih mungkin untuk melakukan ini.

4. Potensi Permintaan

Istilah "permintaan potensial" mengacu pada kombinasi dari dua jenis permintaan yang disebutkan di atas. Orang-orang memiliki banyak daya beli dalam situasi ini, dan barang-barang sangat dibutuhkan, tetapi mereka masih ragu untuk membeli.

5. Permintaan Berdasarkan Hitungan Aktor

Permintaan berdasarkan jumlah aktor adalah bentuk sederhana dari request to spot. Itu hanya dapat ditentukan oleh jumlah permintaan yang dibuat. Permintaan individu terjadi ketika hanya satu orang yang membeli atau menuntut barang tertentu.

Pembelian kelompok, di sisi lain, adalah ketika beberapa orang melakukan pembelian secara bersama-sama.

Berbagai Jenis Penawaran

Definisi Hukum Penawaran

Meskipun ada berbagai jenis hukum permintaan, ada juga beberapa jenis hukum penawaran. Ada beberapa macam hukum penawaran berdasarkan pilihan penjual barang:

1. Penawaran Marginal

Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang dapat menjual produknya pada harga yang sama dengan harga pasar dikenal sebagai penawaran marjinal. Ini adalah vendor yang mencari keuntungan reguler.

2. Penawaran Sub Marginal

Penawaran sub-marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang bersedia menjual barangnya dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar. Hanya vendor yang ingin mendapat untung kecil yang dapat terlibat dalam perdagangan ini.

3. Sangat Marjinal

Penjual yang menjual barangnya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar membuat penawaran penawaran super marjinal. Vendor ini biasanya mencari uang sebanyak mungkin dari penjualan.

Anda dapat menggunakan hukum penawaran dan permintaan sebagai acuan dalam menentukan karakteristik suatu perusahaan berdasarkan hukum jika Anda memahaminya secara menyeluruh. Hukum penawaran dan permintaan, di sisi lain, lebih stabil karena profitabilitas bisnis yang Anda jalankan meningkat.

Jika perencanaan keuangan berjalan cukup baik, profitabilitas perusahaan akan meningkat. Sangat penting untuk memiliki sistem akuntansi yang dapat membantu para pelaku bisnis dalam mengelola keuangannya agar dapat melakukan perencanaan keuangan yang matang.

Posting Komentar untuk " Definisi Hukum Penawaran dan Permintaan dalam Bisnis"