Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memilih Investasi yang Tepat

Memilih Investasi yang Tepat

Melakukan investasi berarti kita menginvestasikan sejumlah uang atau membeli suatu aset dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam berinvestasi selalu ada resiko kerugian. Sebuah investasi yang dapat memberikan peluang keuntungan yang lebih besar biasanya akan diikuti dengan peluang resiko kerugian yang lebih besar pula. Anda harus mengetahui keuntungan yang bisa didapat serta resiko kerugian yang mungkin diderita.

Jenis Investasi

Secara umum, jenis investasi properti dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aset riil dan aset finansial. Aset riil adalah aset yang dimiliki dan memiliki bentuk yang kita simpan atau miliki. Contohnya adalah rumah aset nyata, tanah dan emas.

Sedangkan aset keuangan tidak berwujud, biasanya hanya kertas yang menjadi bukti kepemilikan kita. Contoh investasi antara lain tabungan, deposito, reksadana, obligasi, saham, emas, properti, dan lain-lain. 

Sekarang, mari kita lihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis investasi yang secara umum kita ketahui:

1. Tabungan

Menyimpan uang di bank untuk digunakan nanti jika diperlukan. Ini memiliki keuntungan diambil kapan saja dan tanpa resiko. Kekurangannya adalah dapat dengan mudah direduksi, karena dapat diambil kapan saja dengan mudah dan sedikit bunga.

2. Deposito

Menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu, jika belum jatuh tempo uang tidak dapat diambil atau akan mendapatkan penalti jika diambil sebelum waktunya. Ini memiliki risiko yang sangat rendah. Bunga yang bisa diterima lebih besar dari tabungan biasa. 

Namun, keuntungan atau bunga yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar.

3. Reksa Dana

Merupakan tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Ketika untung atau rugi akan dibagi rata kepada investor. 

Ini mungkin pilihan bagi Anda yang baru mulai berinvestasi. Jenis risiko berbeda-beda, tergantung jenis risiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. 

Manfaatnya kita tidak perlu memiliki banyak ilmu, karena dikelola oleh Manajer Investasi. Karena diinvestasikan di banyak tempat, jadi jika ada kerugian di satu tempat bisa disimpan di tempat lain yang mungkin bisa untung. 

Bagi sebagian orang, karena tidak mengelola sendiri, seringkali tidak puas dengan hasilnya. Keuntungan lebih sedikit daripada saham dan ada biaya yang dikeluarkan untuk manajemen.

4. Obligasi

Obligasi adalah hutang, bukti bahwa kita memberikan pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah tertentu. Pihak yang berhutang akan membayar bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pelunasan utang lebih dari satu tahun. 

Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang negara bagian. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi lebih besar dari deposito. Durasi Panjang (> 1 tahun), sehingga tidak akan dilepas saat dibutuhkan atau saat ingin berinvestasi lagi.

4. Saham

Memiliki saham berarti Anda memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita investasikan berfungsi sebagai modal bagi perusahaan. Perseroan akan memberikan keuntungan yang dapat diterima kepada pemegang saham yang disebut sebagai dividen. 

Ketika dinilai bagus atau banyak orang yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan, maka harganya akan naik, sehingga ketika Anda menjual saham tersebut akan mendapatkan keuntungan. 

Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian, harga saham bisa turun sehingga Anda bisa menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli di perusahaan sekuritas. Untuk setiap transaksi jual atau beli, Anda akan dikenakan biaya.

5. Emas

Harga emas cenderung naik setiap tahunnya, itulah sebabnya banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Jika ingin digunakan untuk investasi, belilah emas yang seharusnya berupa logam mulia daripada emas batangan atau koin yang berbentuk perhiasan. 

Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau biaya yang biasa dikenakan jika Anda menjual dalam bentuk perhiasan. Emas adalah aset likuid atau aset yang mudah dijual. Emas sulit disimpan karena jika tidak hati-hati dapat dengan mudah dicuri.

6. Properti

Sama seperti emas, harga properti adalah rumah dan tanah cenderung naik. Dengan membeli properti, dan menjualnya di kemudian hari akan menguntungkan karena harga jualnya sudah naik. Harga rumah akan cepat naik jika lokasinya strategis atau dekat dengan fasilitas umum, hal ini akan menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi. 

Ketika akan membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dalam pembangunan, pastikan pihak pengembangnya dapat dipercaya dan ada kesepakatan yang jelas, karena ada beberapa kasus, setelah kita membayar, pembangunan rumah dihentikan yang mengakibatkan kerugian. 

Properti memiliki risiko kecil dan dapat disewakan sehingga dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Properti membutuhkan dana yang besar untuk membeli rumah atau tanah. Properti bukanlah aset likuid karena tidak mudah dijual di saat-saat terdesak uang.

Pertimbangkan juga kapan Anda ingin mengambil kembali investasi tersebut, apakah hanya untuk jangka pendek atau jangka panjang. Jika Anda memiliki kebutuhan dalam waktu dekat, pilih investasi dengan risiko lebih rendah dan likuid. Sedangkan untuk jangka panjang, Anda bisa memilih investasi dengan risiko tinggi yang bisa memberikan keuntungan lebih besar.

Karena berinvestasi memiliki resiko, maka perlu mempersiapkan mental ketika mengalami kerugian atau kegagalan agar tidak menjadi patah semangat. Setidaknya, berinvestasilah lebih baik daripada semua pendapatan Anda digunakan untuk pengeluaran tanpa ada bagian dari tabungan.

Posting Komentar untuk " Memilih Investasi yang Tepat "