Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Wirausaha - Bisnis Ayam Petelur

Tips Wirausaha - Bisnis Ayam Petelur

credit:instagram@imelda_octaviaaa

Adakah yang tahu bagaimana cara memulai bisnis ayam petelur? Sebelum mulai menjelaskan apa saja yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis ayam petelur ini, penulis akan menyajikan terlebih dahulu sekilas informasi mengenai peternakan ayam. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan menguraikan tipe-tipe ayam petelur yang bisa dijadikan sebagai ladang usaha.

Sekilas Tentang Peternakan Ayam

Peternakan ayam merupakan jenis usaha yang sudah dilakukan sejak zaman dulu. Tujuan peternakan ayam adalah untuk mengambil hasil yang bermanfaat dari ayam yang diternakan. 

Sejauh ini ada 2 jenis peternakan ayam yang banyak dilakukan masyarakat, yakni peternakan ayam pedaging dan peternakan ayam petelur.

Peternakan ayam pedaging adalah aktivitas peternakan yang mengkhususkan pada tujuan pemeliharaan ayam guna diambil hasilnya berupa daging. 

Sedang peternakan ayam petelur adaha aktivitas ternak ayam yang memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil berupa telur ayam. Kedua aktivitas peternakan ini, meskipun beda hasil, namun tujuannya sama, yakni untuk kondumsi masyarakat.

Pada artikel kali ini, penulis akan menyampaikan beberapa hal penting mengenai peternakan ayam, namun lebih mefokuskan pembahasan kepada jenis peternakan ayam petelur. 

Ini dimaksudkan agar pembaca sekalian bisa mendaptkan informasi yang lengkap mengenai jenis peternakan ini dan memahami hal-hal penting jika hendak memulai bisnis ayam petelur. Untuk peternakan ayam pedaging akan penulis bahas di lain kesempatan.

Peternakan Ayam Petelur Sebagai peluang Bisnis

Sejak zaman dulu, peternakan ayam petelur sudah banyak dilakukan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pribadi, peternakan ayam ini pun dilakukan untuk keperluan bisnis. 

Ya, bisnis peternakan ayam petelur ini memiliki prospek yang sangat bagus dan menguntungkan, mengingat kebutuhan masyarakat akan telur selalu tinggi. 

Lantas, jika kita hendak menggeluti usaha peternakan dan bisnis ini, apa sajakah hal-hal yang harus diperhatikan?

Memulai Bisnis Peternakan Ayam Petelur

Tips Wirausaha - Bisnis Ayam Petelur

Memulai bisnis ini tidak terlalu sulit, terlebih jika kita memiliki modal yang besar. Namun, sebelummemutuskan terjun sebagai “pengusaha” ayam petelur, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh Anda agar bisnis yang akan digeluti yidak akan mendatangkang kerugian. 

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis ayam petelur, antara lain:

1. Tipe Ayam Petelur

Sampai saat ini, terdapat dua tipe ayam petelur yang banyak diternakan oleh masyarakat Indonesia. Tipe pertama adalah ayam petelur ringan. Ayam petelur ini dikenal juga dengan sebutan ayam petelur putih.

Ayam ini khusus diternakan untuk diambil telurnya saja sehingga kemampuannya diarahkan pada kemampuan bertelur. Ayam ini mampu bertelur hingga lebih dari 260 butir per tahun. Warna telur ayam ini adalah putih.

Tipe yang kedua adalah tipe ayam petelur medium. Ayam ini memiliki bobot yang cukup berat karena dapat menghasilkan telur yang lumayan banyak, juga dapat diambil dagingnya. Dengan kemampuannya itu, ayam ini disebut sebagai ayam dwiguna.

Telur yang dihasilkan ayam ini jauh lebih sedikit dibanding tipe pertama dan biasanya berwarna coklat. Di pasaran, telur-telur seperti inilah yang lebih diminati daripada telur yang berwarna putih meskipun harganya lebih tinggi.

2. Bibit Ayam Petelur

Jika Anda hendak memulai bisnis ayam petelur, sebaiknya perhatikan dulu bibit ayam petelur yang akan diternakan. Anda bisa memilihnya dengan menentukan tujuan bisnis Anda dari awal, apakah hanya akan memproduksi telur atau memproduksi telur sekaligus daging.

Untuk bibit ayam petelur ini sendiri, setidaknya terdapat dua cara, yakni menetaskan telur sendiri atau membeli DOC (Day Old Chicken) atau anak ayam yang sudah berumur 1 hari sampai 2 minggu. Guna kemudahan, biasanya peternak lebih memilih bibit DOC ini.

3. Kandang Ayam Petelur

Setelah memilih bibit, hal yang selanjutnya harus Anda siapkan adalah kandang. Kandang merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam peternakan karena di sinilah ayam akan tinggal dan berproduksi. Ketika hendak membangun kandang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, sirkulasi udara dan intensitas cahaya matahari harus baik. Kedua, permukaan lahan sebaiknya datar atau  tidak di kawasan berbukit. Ketiga, sistem kandang yang digunakan (sistem koloni: satu kandang ribuan ayam dan sistem individual: satu ayam memiliki kandang sendiri-sendiri) harus tepat.

4. Pakan Ayam Petelur

Jika bibit sudah ada dan kandang sudah siap, langkah selanjutnya yang harus menjadi perhatian Anda adalah pakan ayam petelur.  

Untuk pakan ayam, selain memerhatikan kandungan gizinya, ketersediaan bahan pakan juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Ya, ketersediaan pakan di pasaran harus yang benar-benar mencukupi agar ternak ayam Anda tidak mendapatkan kesulitan pakan.

Biasanya, pakan untuk ayam petelud berupa dedak, bekatul, bungkil kedelai, atau bungkil kelapa. Selain itu limbah dapur pun bisa digunakan sebagai pakan. 

Bahan-bahan tersebut memiliki harga yang mudah, namun beberapa kandungan gizi yang dibutuhkan ayam petelur, seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral tersedia dalam pakan yang disebutkan tadi.

Nah, itulah beberapa persiapan yang harus dilakaukan sebelum memulai bisnis ayam petelur. Hal yang selanjutnya harus dilakukan adah memelihara ayam-ayam petelur tadi dengan baik agar mampu memberikan hasil yang maksimal. Berikut adalah penjelasan mengai cara merawat ayam petelur.

Cara Merawat Ayam Petelur

Dalam peternakan atau bisnis ayam petelur, perawatan menjadi hal yang sangat penting. Perawatan ayam petelur memiliki beberapa tahapan yang berbeda. 

Berikut ini adalah tahapan perawatan ayam petelur, yaitu:

1. Perawatan Masa Awal

Yang dimaksud perawatan masa awal adalah perawatan pertama yang dilakukan ketika usia bibit ayam masih beberapa hari atau minggu. Pemeliharaan yang dilakukan pada tahap ini adalah dengan mempersiapkan lampu penerangan yang mencukupi, baik pada siang hari maupun malam hari.

Selain itu, perawatan dilakukan dengan memantau kegiatan harian bibit yang meliputi aktivitas makan dan minum ayam, kegiatan ini bisa dilakukan peternak sambil membersihkan kandang.

Perawatan terakhir di tahap ini adalah dengan melakukan pencegahan penyakit pada anak ayam. Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan peternak dengan beberapa cara, di antaranya member pakan yang sesuai, memerhatikan kualitas ransum agar sesuai dengan kebutuhan gizi ayam, dan melakukan sanitasi serta isolasi yang biak.

2. Perawatan Ayam Masa Remaja

Perawatan ayam masa remaja tidak jauh berbeda dengan perawatan awal. Yang sedikit berbeda adalah dalam hal kualitas dan kuantitas pakan. 

Kualitas pakan untuk ayam remaja sebaiknya agak diturunkan dari kualitas pakan di masa awal, namun, kuantitas atau jumlahnya harus ditambah. Di luar dari pemberian pakan ini, langkah perawatannya masih sama dengan perawatan awal.

3. Pengapkiran

Pangapkiran ini dilakukan pada minggu terakhir masa remaja. Ayam-ayam yang tidak memenuhi syarat sebagai ayam petelur sebaiknya diapkir dan dijual, karena tidak akan memberikan hasil telur yang maksimal.

4. Perawatan Masa Bertelur

Perawatan ayam pada masa bertelur (tipe ringan bertelur sudah mulai bertelur pada usia 1-16 minggu, sedangkan tipe medium pada usia 22-24 minggu) lebih ditekankan pada pemberian ransum dan kualitas ransum. Selama masa ini, pemberian ransum ayam berganti dua kali.

5. Pemanenan Ayam Petelur

Pemanenan atau pengambilan telur dari kandang sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yakni saat pagi dan sore hari. 

Pengambilan telur di pagi hari bisa mulai dilakukan sekitar pukul 08.00 dan sore hari pada pukul 16.00. pengambilan telur ini sebaiknya dilakukan sambil melakukan pengontrolan pakan dan minumana ternak.

6. Pemasaran telur Ayam

Setelah panen dilakukan, Anda bisa segera memasarkan telur-telur itu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan telur ayam yang diproduksi. Dari sekian banyak cara tersebut, yang paling mudah dilakukan adalah dengan menjualnya sendiri. 

Anda bisa menjadi menjadi agen penyalur telur ke seluruh wilayah Anda. Jika produksi telur Anda cukup besar, biasanya pedagang telur akan datang sendiri ke tempat Anda.

Nah, itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak memulai bisnis ayam petelur. Sebenarnya bisnis ayam petelur ini tidaklah begitu sulit, hanya dibutuhkan ketekunan untuk mulai menggelutinya. Jadi, bagaimana, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis ayam petelur? Selamat mencoba.

Posting Komentar untuk " Tips Wirausaha - Bisnis Ayam Petelur"