Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Rumput Laut

Cara Budidaya Rumput Laut
credit:instagram@ditjenpdspkp

Rumput laut begitu banyak digunakan dalam bidang industri sehingga budidaya rumput laut bisa menjadi “tambang emas” baru. Usaha budidaya rumput laut di Indonesia sangat terbuka lebar mengingat Indonesia mempunyai garis pantai yang sangat panjang sekitar 81.000 km.

Apa itu rumput laut?

Rumput laut muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, meskipun kita tidak menyadarinya. Agar-agar atau puding yang biasa kita makan berasal dari rumput laut. 

Cangkang kapsul obat berasal dari rumput laut. Kosmetik yang kita pakai berbahan baku rumput laut. Rumput laut juga digunakan untuk melindungi kemilau pada kain sutera. Semir sepatu yang biasa kita gunakan berbahan baku rumput laut.

Rumput laut yang dalam ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer. Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira-kira 2700 SM. Pada saat itu, rumput laut banyak digunakan untuk sayuran dan obat-obatan. 

Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi memanfaatkannya sebagai bahan baku kosmetik. Dalam perkembangannya, rumput laut digunakan sebagai bahan baku dalam produk apapun. Spanyol, Perancis dan Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas.

Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar-agar, keraginan, porpiran, furcelaran, maupun pigmen fikobilin yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi, ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae).

Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukasantin, pirenoid, dan lembaran filakoid. Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Ganggang merah dan coklat juga mengandung iodium. 

Bagaimana cara membudidayakan rumput laut?

1. Pertumbuhan Rumput Laut

Seperti pada tanaman sejenis algae lainnya, tanaman ini tidak mempunyai perbedaan antara akar, batang, dan daun. Semua bagian dari rumput laut mempunyai fungsi yang sama. Tanaman ini tidak berdaun, hanya berupa batang dan cabang-cabang disekitarnya.

Pada habitat aslinya, tanaman ini menempelkan dirinya agar dapat hidup dengan baik. Rumput laut biasanya menempel pada permukaan yang berpasir atau berlumpur, seperti pada karang mati, kulit kerang, batu, maupun kayu. 

Tanaman ini berkembang biak dengan baik di kedalaman 10-15 meter di bawah permukaan air. Beberapa referensi mengatakan, tanaman ini bisa hidup sampai kedalaman 30 meter di bawah permukaan air.

Kadar garam atau salinitas pada perairan yang baik untuk kehidupan rumput laut adalah sekitar 12o/oo-30o/oo. Kejernihan air menentukan kehidupan rumput laut, karena tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Matahari berfungsi sebagai penunjang untuk melakukan proses “pemasakan” makanan bagi tanaman. 

Seperti tanaman daratan, dalam proses fotosintesis, tanaman tidak hanya memerlukan sinar matahari tetapi juga membutuhkan unsur yang lain. Pada proses fotosintesis rumput laut, tanaman ini memerlukan unsur hara. Unsur hara dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Unsur hara tersebut diserap oleh semua bagian tanaman.

Dalam budidaya rumput laut pada perairan pantai, unsur hara dapat diperoleh dengan baik meskipun kadang-kadang jumlahnya tidak begitu banyak. Jika budidaya rumput laut dilakukan pada media tambak, maka pemberian pupuk yang disebarkan pada dasar tambak sangat disarankan karena tambak bukanlah habitat asli dari rumput laut.

Di pasaran, banyak sekali pupuk yang dapat menunjang pertumbuhan rumput laut, tetapi pupuk organik (khusus untuk tambak dan rumput laut) adalah cara yang baik untuk mendapatkan hasil rumput laut yang melimpah. Pupuk ini berfungsi menyuplai unsur hara yang tidak tersedia secara alami pada area tambak.

Ada satu pupuk yang terbukti alami tetapi dapat bekerja menjaga pertumbuhan rumput laut dengan baik. Pupuk ini juga berguna memblokir unsur logam berat yang dapat diserap oleh rumput laut jika perairan atau air tambak mengandung logam berat dan unsur kimia berbahaya. 

Meskipun demikian, lokasi yang bebas dari pencemaran lingkungan tetapmenjadi prioritas pada pemilihan lokasi. Pupuk organik tersebut bernama TON (tambak organik nusantara).

Unsur-unsur yang dibutuhkan bagi pertumbuhan rumput laut ada dalam pupuk organik tersebut (TON). Pupuk ini akan meningkatkan kualitas karena selain menyuplai unsur-unsur yang dibutuhkan, pupuk ini mampu bekerja sebagai prajurit yang dapat memblokir unsur logam berat dan unsur kimia lainnya pada air. Bagaimana pupuk organik ini bekerja?

Unsur logam berat atau unsur kimia lainnya dapat saja mengkontaminasi air tambak atau perairan pantai. Unsur logam berat dan unsur kimia lainnya harus ada yang mengikat. Jika tidak, maka unsur tersebut dapat diserap oleh rumput laut.

Pupuk organik ini akan mengikat unsur logam berat dan unsur kimia lainnya menjadi senyawa yang akan mengendap. Jika ini terjadi, unsur tersebut akan sulit terserap oleh rumput laut dalam proses penyerapan unsur hara dan unsur-unsur lainnya yang diperlukan bagi pertumbuhan rumput laut. 

Selain unsur hara, dalam pertumbuhannya, rumput laut juga membutuhkan oksigen terlarut. Oksigen terlarut terdapat pada perairan. Pupuk organik ini juga membantu menyuplai ketersediaan oksigen terlarut tersebut. 

Temperatur ideal bagi pertumbuhan rumput laut adalah 200 – 280 C. Oksigen terlarut juga dipengaruhi oleh gerakan air dan ketersediaan unsur hara. 

Penggunaan pupuk organik ini hanya bersifat sebagai penunjang. Akan tetapi, pupuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas rumput laut. Dalam industri pertanian, penggunaan pupuk adalah hal yang diperlukan mengingat pasar membutuhkan produk yang berkualitas.

Pemilihan pupuk yang ramah lingkungan (pupuk organik) harus dilakukan karena tidak hanya berimbas pada kualitas produk yang aman dan terjamin dalam segi kesehatan tetapi juga mampu menjaga lingkungan tetap pada kondisi normal dan terjaga. Lingkungan yang terjaga akan menguntungkan semua pihak termasuk petani. 

2. Metode-Metode Budidaya Rumput Laut 

Dalam menjalankan budidaya rumput laut, yang harus dilakukan pertama kali adalah memilih lokasi budidaya rumput laut. Usahakan lokasi budidaya rumput laut berada di perairan yang tidak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran limbah industri dan rumah tangga. Budidaya rumput laut dapat dilakukan di areal lepas pantai maupun tambak. 

Budidaya rumput laut di perairan lepas dibedakan dalam beberapa metode, yaitu;

Metode lepas dasar

Metode ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali-tali yang dipatok secara berjajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30-60 cm di bawah permukaan air. Rumput laut ditanam di dasar perairan. 

Metode rakit

Cara ini dikerjakan di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 cm. Dilakukan dengan mengikat bibit rumput laut di tali-tali yang diikatkan di patok-patok dalam posisi seperti melayang di tengah-tengah kedalaman perairan. 

Metode tali gantung

Metode tali gantung ini dilakukan dengan mengikat bibit rumput laut dalam posisi vertikal (tegak lurus) pada tali-tali yang disusun berjajar. 

Karena budidaya rumput laut dengan metode ini dilakukan di perairan secara langsung bukan di tambak, maka pemakaian pupuk organik dilakukan dengan cara merendam bibit pada air laut yang sudah dicampur dengan larutan pupuk organik. 

Penggunaan pupuk organik dengan cara demikian akan lebih baik daripada diaplikasikan secara langsung ke perairan karena pupuk akan banyak hilang terkena gerakan air laut. 

Selain dilakukan langsung di perairan pantai, budidaya rumput laut dapat juga dilakukan di tambak. Metode budidaya rumput laut yang dilakukan ditambak yang sering dipakai adalah metode tebar pada dasar tambak. Pemakaian pupuk organik akan sangat efektif jika diaplikasikan pada budidaya rumput laut di tambak. 

Metode tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Lengkapi tambak dengan dua saluran pemasukkan dan pengeluaran air.
  • Keringkan tambak terlebih dahulu.
  • Taburkan kapur agar pH-nya netral (0.5 – 2 ton perhektar tergantung kondisi keasaman lahan).
  • Diamkan selama seminggu.
  • Aplikasikan pupuk dengan dosis 1-5 botol per hektar (untuk daerah yang tingkat pencemarannya tinggi, tinggikan dosisnya). Larutkan dengan air dahulu kemudian sebar merata di dasar tambak.
  • Diamkan selama 1 hari.
  • Masukkan air sampai ketinggian 70 cm.
  • Tebarkan bibit rumput laut yang sudah direndam dengan TON dan Hormonik. Dengan kepadatan 80-100 gram/m2.
  • Bila dasar tambak cukup keras, bibit dapat ditancapkan seperti menanam padi.
  • Tidak perlu ditambahkan pupuk lagi.

Dalam membudidayakan rumput laut, harus ada pengawasan secara kontinyu. Untuk pembudidayaan rumput laut di tambak, pengawasan dilakukan minimal 1-2 minggu setelah penebaran bibit untuk mengontrol posisi rumput laut. 

Kadang-kadang bibit akan mengumpul di areal tertentu. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh angin. Jika rumput laut mengumpul, maka rumput laut harus dipisah dan ditebar lagi secara merata.

Kotoran seringkali melekat pada rumput laut (lumpur terlarut). Kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menggoyang-goyangkan di dalam air. Kotoran ini menghambat metabolisme rumput laut. Beberapa tumbuhan laut sering membelit tanaman. 

Jika tidak dibersihkan, tumbuhan ini akan menurunkan kualitas hasil. Pasang jaring disekitar tempat penanaman rumput laut untuk menghindarkan ikan dan atau penyu yang merupakan herbivora.

Rumput laut sudah menjadi bahan baku industri. Tumbuhan laut yang satu ini dulunya hanya sebagai bahan makanan, tetapi kini sudah digunakan sebagai bahan baku berbagai produk dalam industri massal. 

Kebutuhan akan rumput laut sangat besar mengingat kecenderungan gaya hidup masyarakat dunia saat ini adalah gaya hidup ramah lingkungan dan sehat.

Bahan baku yang dulunya dibuat dari bahan kimia, saat ini digantikan oleh bahan baku dari alam yang aman dan ramah lingkungan. Isu efek negatif bahan kimia menaikkan citra rumput laut. 

Dahulu, beberapa bahan tambahan ataupun bahan dasar kosmetik (misalnya masker) terbuat dari plasenta hewan. Sekarang, plasenta tersebut diganti dengan rumput laut yang lebih aman.

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar, konsumsi bahan dasar kosmetik, obat (cangkang kapsul), dan makanan halal sangat diperhatikan. 

Bahan dasar dari plasenta hewan, atau bagian tubuh hewan lainnya yang digunakan sebagai bahan baku sudah tergantikan oleh rumput laut yang pasti halal dan aman. Tentunya, jika budidaya rumput laut dilakukan dengan baik.

Posting Komentar untuk " Cara Budidaya Rumput Laut"