Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Kasus Studi Kelayakan Usaha Berjualan Soto Ayam

Contoh Kasus Studi Kelayakan Usaha Berjualan Soto Ayam
image via instagram@mar82vin

A. Pengenalan Produk Soto Ayam

Soto merupakan makanan yang sangat mudah untuk ditemukan hampir di semua daerah di Indonesia. Terdapat banyak jenis soto yang kita kenal, baik dari nama daerah asalnya maupun dari jenis bahan baku yang dipakai. Dari sekian banyak soto yang kita kenal, soto ayam merupakan  jenis soto yang sangat populer dan banyak sekali penggemarnya. Hampir di setiap pujasera, soto ayam biasanya selalu ada.

Bahan Dan Cara Membuat Soto Ayam

Secara umum, soto ayam terbuat dari bahan baku berupa potongan - potongan daging ayam yang dilengkapi dengan kol, mie soun, taoge, dan daun seledri yang dirajang. Bumbu yang digunakan adalah merica, bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, kunyit dan garam. Kuah soto ayam dibuat dengan cara daging ayam direbus bersama dengan bumbu khusus dalam sebuah panci. Setelah dirasa empuk, maka daging ayam kemudian diangkat, dan air sisa air rebusannya tetap dibiarkan didalam panci tersebut.

Cara Penyajian Soto Ayam 

Soto ayam biasanya disajikan dalam mangkuk. Cara penyajiannya bisa dilengkapi dengan nasi putih atau lontong, baik dengan cara di campur maupun disajikan secara terpisah. Supaya cita rasa soto ayam terasa lebih segar, biasanya dalam penyajiannya akan ditambah dengan perasan jeruk nipis dan sambal khusus. 

Gambaran Usaha Soto Ayam

Banyaknya masyarakat yang menyukai kuliner soto ayam membuat usaha ini sangat menarik untuk dijalankan, karena menjanjikan prospek keuntungan yang cukup lumayan. Bahan-bahan soto ayam pun bisa diperoleh dengan mudah di pasar - pasar tradisional.

Sebagai contoh, untuk ayam berukuran sedang bisa dibeli dengan harga Rp 28.000 - Rp30.000. Bumbu dan bahan - bahan lainnya seperti kol, taoge, mie soun) untuk satu kali belanja membutuhkan dana Rp 40.000 untuk 50 porsi. Beras yang dibutuhkan sekitar 7 liter per hari dengan harga Rp 8.000/liter. Kesegaran ayam potong dan bahan - bahan lain yang dibeli harus diperhatikan agar mutu masakan tetap baik dan kepuasan pelanggan tetap terjaga. 

Pemilihan Tempat Usaha

Tempat yang dipilih untuk usaha soto ayam ini harus strategis dan ramai agar banyak konsumen yang singgah. Tempat yang cocok adalah dipinggir jalan raya, apalagi dekat dengan komunitas tertentu, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, komplek perumahan, dan pasar. Harga sewa tempat rata-rata antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per tahun untuk jenis kios permanen.

Perlengkapan Usaha Dan Karyawan 

Peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha soto ayam ini, di antaranya sebuah gerobak berukuran sedang sebagai tempat menyimpan ayam, sayuran dan panci. Gerobek sebagai identitas, maka harus ditata agar memberikan ciri khusus. Gerobak tersebut dapat diwarnai dengan warna - warna tertentu sehingga menjadi "trademark" tempat usaha.

Sebuah gerobak berkuran sedang bisa dibuat dengan biaya sekitar Rp3.000.000. Membeli peralatan memasak seperti panc, kompor, dan pengorengan) memerlukan dana sekitar Rp 3.000.000, kemudian membeli peralatan makan dan minum sekitar Rp 2.500.000, membeli meja dan kursi sekitar Rp 5.000.000 serta membayar gaji karyawan satu orang sekitar  Rp 700.000 

Melakukan Promosi 

Promosi bisa dilakukan dengan cara memasang spanduk di depan tempat usaha Anda atau dengan menyebarkan brosur di sekitar tempat usaha Anda. 

Promosi yang tidak kalah penting sebenarnya justru berasal dari konsumen yang puas pada produk kita dan kemudian mereka melakukan promosi dari mulut ke mulut dan menyebabkan orang menjadi penasaran dan ingin mencicipi soto ayam Anda. Menjaga mutu dan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen adalah sarana promosi yang sangat ampuh. 

Penetapan Harga Soto Ayam

Harga soto ayam beserta nasi pada umumnya sekitar Rp. 8.000 - Rp 10.000 dengan harga marjin yang diperoleh bisa mencapai angka 40 persen.

Resiko Usaha

Dalam melakukan wirausaha pasti akan selalu ada resiko yang harus di hadapi oleh setiap pelaku usaha, termasuk Anda. Salah satu resiko yang harus di hadapi di antaranya adalah pesaing yang semakin banyak bermunculan.  

Resiko ini bisa Anda antisipasi jika kita selalu konsisten dengan kualitas soto ayam yang Anda jual, baik dari cita rasanya, kenyamanan tempatnya, servisnya dan harganya yang bersahabat. 

Resiko lain yang harus di hadapi adalah berkurangnya jumlah pembeli (konsumen) pada hari - hari tertentu, dan resiko ini bisa Anda perhitungkan dengan mengurangi jumlah pembelian bahan bakunya.

Tips Dan Trik Usaha Soto Ayam 

Berikut ini adalah beberapa tips dan trik untuk Anda coba terapkan, antara lain:
  • Memberikan nama usaha yang unik dan menarik. 
  • Menjalin hubungan baik dengan supplier.
  • Membuat bumbu dalam jumlah banyak. 
  • Menyesuaikan citarasa dengan selera masyarakat setempat.
  • Buka usaha sejak pagi hari, ciptakan tren sarapan dengan soto ayam. 

Asumsi Usaha Soto Ayam Skala Ruko 


Contoh Kasus Studi Kelayakan Usaha Berjualan Soto Ayam
image via instagram@sotopandanaran

Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa Anda gunakan untuk melakukan studi kelayakan usaha soto ayam, sebagai berikut.

1. Masa pakai peralatan yang digunakan adalah gerobak 3 tahun, peralatan masak 1 tahun, peralatan makan 1 tahun, meja kursi selama 3 tahun, serta kelengkapan lainnya seperti tempat bumbu, dan tempat tisu 1 tahun. 

2. Belanja bahan sudah termasuk bahan minuman.

3. Pemilik usaha mempunyai kemampuan memasak dan turun langsung kelapangan dalam usahanya sehingga hanya memerlukan satu orang pegawai 

4. Jumlah porsi yang dijual merupakan analisis pada awal usaha dan pada perkembangannya jumlah porsi yang dijual bisa meningkat. 

Biaya Investasi Yang Dibutuhkan
  • Pembuatan gerobak  : Rp 3.000.000 
  • Peralatan masak panci, kompor, dan penggorengan : Rp 3.000.000 
  • Peralatan makan piring, sendok dan kompor : Rp 2.500.000 
  • Moja dan kursi : Rp 5.000.000 
  • Perlengkapan lain, tempat bumbu dan tisu : Rp. 300.000 
Jumlah Biaya Investasi = Rp 13.800.000 

Biaya Operasional Perbulan 
  • Biaya Tetap Ponyusutan gerobak 1/36 X Rp 3.000.000  = Rp 83.500 
  • Penyusutan peralatan masak 1/12 X Rp 3.000.000 = Rp 250.000 
  • Penyusutan peralatan makan 1/12 X Rp 2.500.000 = Rp 208.500 
  • Penyusutan meja dan krsi 1/36 X Rp 5.000.000 = Rp 139.000 
  • Kelengakapan lain 1/12 X Rp 300.000 = Rp 25.000 
  • Sewa tempat Rp 25.000.000/tahun : 12 bulan = Rp 2.083.500 
  • Gaji karyawan 1 orang = Rp 700.000
Total Biaya Tetap  = Rp 3.489.500 

Biaya Variabel 
  • Belanja ayam dan bahan - bhan lainnya Rp. 150.000 X 30 hari = Rp 4.500.000
  • Beras 7 liter X Rp.8.000 X 30 hari =  Rp 1.680.000 
  • Listrik = Rp 840 000 
  • Keamanan dan kebersihan = Rp 100 000 
Total Biaya Variabel =  Rp 7.120.000 

Maka,

Biaya operasional (Total biaya tetap + Biaya variabel) =  Rp 10.609.000 

Penerimaan
  • Penerimaan per bulan penjualan soto ayam Rp 10.000 X 50 porsi X 30 hari =  Rp 10.500.000 
  • Penjualan minuman Rp 2.000 X 50 porsi X 30 hari = Rp 3.000.000.
Total penerimaan Rp 15.500.000 

Keuntungan per Bulan

Keuntungan (Total penerimaan Rp. 15.500.0000 - Total biaya operasional Rp. 10.609.000) = Rp 4.891.000 

Pay Back Period (kembali modal awal) 

Pay back period (Total biaya investasi : Keuntungan 1 bulan (Rp 13.800.000 : Rp 4.891.000) = 3 bulan

Studi kelayakan di atas hanya sebagai contoh bagaimana menyusun sebuah studi kelayakan usaha di bidang kuliner (makanan). edangkan untuk jenis usaha di bidang yang lain mungkin akan sedikit berbeda, namun secara garis besar langkah - langkahnya akan sama seperti di atas.

Selamat mencoba dan selamat berwirausaha. Salam sukses.

referensi sumber : www.sebelum20.blogspot.com 

Posting Komentar untuk "Contoh Kasus Studi Kelayakan Usaha Berjualan Soto Ayam"