Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Sukses Usaha? Pahami Perilaku Konsumen dan Pesaing Bisnis Anda

Sebagai seorang pebisnis atau pelaku pasar pasti kita kerap menjumpai bermacam - macam konsumen dengan perilaku yang berbeda - beda. 

Ada konsumen yang ramah dan menerima penawaran kita secara baik, ada konsumen yang kebanyakan menuntut, ada konsumen yang terlampau detail dan susah untuk memutuskan membeli sebuah produk atau jasa, dan ada pula konsumen yang pasif dan kurang tertarik dengan penawaran yang kita berikan.

Sikap dan perilaku konsumen itu seringkali membuat kita merasa kewalahan dan menjadi satu diantara masalah dalam marketing produk atau jasa. Tetapi, sebagai seorang pengusaha atau pemasar sejati, kita harus dapat belajar mengenali perilaku beberapa konsumen dan merencanakan beragam taktik (strategi) marketing yang sesuai dengan perilaku mereka.

Untuk menolong beberapa pelaku usaha atau pemasar yang kesusahan dalam menghadapi beragam perilaku customernya, berikut ini saya informasikan beberapa perilaku konsumen yang kerap kita jumpai dilapangan dan panduan langkah untuk mengatasinya.

Pahami Perilaku Konsumen dan Pesaing Bisnis Anda, antara lain:

1. Konsumen yang agresif

Umumnya mereka tidak menyukai menghabiskan waktu, dan menginginkan hasil yang maksimal. Oleh karenanya sedapat mungkin tidak boleh kebanyakan basa-basi saat menghadapi konsumen agresif, beri info produk atau jasa secara jelas dan to the poin (langsung pada dasarnya). 

Yakinkan mereka dengan memberitahukan keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari produk atau jasa yang dijajakan. Supaya mereka tertarik dengan penawaran kita, dan pada akhirnya memilih untuk beli produk itu.

2. Konsumen yang ramah

Menghadapi konsumen yang ramah pasti membahagiakan, tetapi tidak berarti kita dapat menanggapinya mata sebelah dan tidak melakukan taktik marketing apapun untuk mengundang perhatian mereka. 

Bila Anda merasakan konsumen yang cukup ramah, maka menyambut keramahan itu dengan usaha untuk menjadi rekan mereka. Hubungan baik yang terikat, otomatis bisa membuat kesetiaan konsumen. Sehingga mereka tidak sangsi untuk memutuskan membeli produk atau jasa yang kita pasarkan.

3. Konsumen yang detil dan kritis

Perilaku konsumen seterusnya yakni konsumen yang paling cermat dan suka mengomentari produk atau jasa yang kita pasarkan. Untuk memberikan keyakinan terhadap konsumen semacam ini, beri informasi lengkap dan terperinci. 

Yakinkan semua poin yang ingin Anda pasarkan dapat dipahami oleh konsumen itu. Karena mereka akan terus mencari informasi tambahan, sebelum terakhir mereka memilih untuk membeli sebuah produk.

4. Konsumen yang pasif

Menghadapi konsumen yang pasif pasti bukan masalah yang mudah untuk pebisnis atau pelaku pasar. Konsumen ini lebih condong diam dan susah untuk tertarik dengan sebuah penawaran. 

Karena itu sebagai pemasar Anda harus pandai-pandai ambil hati mereka, coba untuk tawarkan produk atau jasa yang kerap mereka perlukan. Karena, konsumen semacam ini akan semakin tertarik untuk membeli produk atau jasa sebagai keperluan khusus mereka.

5. Pahami Pesaing Bisnis Anda Saat ini

Bagaimana kita dapat memenangi kompetisi pasar jika kita tidak tahu siapa musuh yang hendak kita temui?

Memutuskan terjun di dunia usaha pasti tidak dapat terlepas dari risiko kompetisi pasar. Kehadiran merek-merek baru dan mengembangnya kreasi dari tiap pelaku usaha, membuat kompetisi pasar di Indonesia makin hari semakin berkembang cepat.

Menghadapi keadaan itu, tentu saja sebagai pelaku usaha kita jangan tinggal diam dan harus mengenal siapa pesaing bisnis kita sebetulnya. 

Lantas, bagaimanakah cara pelaku usaha untuk mengenal siapa pesaing usahanya?

Baca beberapa panduan bisnis berikut ini supaya produk kita tidak kalah berkompetisi dengan merek produk milik pesaing kita. Ini penting, karena bagaimana kita dapat memenangi kompetisi pasar jika kita tidak tahu siapa musuh yang hendak kita temui.

a. Pesaing langsung (direct competitor)

Yang diartikan dengan direct competitor adalah pesaing langsung atau pemain yang berkompetisi head to head dengan produk Anda. 

Misalnya saja seperti Indomie dan Mie sedap yang sama - sama memasarkan produk mie instant, namun mereka mempunyai taktik marketing yang berbeda. 

Indomie berani menjual dengan harga lebih tinggi, dan mie sedap memilih fragmen (kalangan) menengah ke bawah dengan menentukan nilai jual yang lebih dapat dijangkau.

b. Pesaing tidak langsung (indirect competitor)

Yang terhitung dalam kelompok indirect competitor adalah mereka yang mempunyai produk berlainan dengan kita tetapi menjadi alternatif sebagai produk pengganti. 

Misalnya saja seperti kompetisi di antara sabun deterjen dan sabun cair. Saat konsumen tidak mendapati sabun detergen yang umum mereka pakai, jadi tidak menutup peluang jika konsumen Anda akan beralih ke sabun cair sebagai alternatif produk Anda yang kosong.

c. Pesaing dengan partner bisnis (mitra kompetitor)

Berpartner dengan perusahaan lain untuk mengenalkan produk kita ke cakupan pasar yang bertambah luas, menjadi satu diantara alternatif yang dapat kita tentukan. Namun, sebagai pelaku usaha Anda tetap harus memprioritaskan tujuan awal Anda untuk mengangkat nama merek produk Anda.

Sesudah mengetahui siapa pesaing yang Anda temui, mudah-mudahan nantinya taktik marketing yang kita tentukan dapat mendatangkan banyak pemasaran pada produk kita dan dapat mencatatkan keuntungan yang besar setiap bulannya.

Sesudah mengenali beragam perilaku konsumen dan pesaing bisnis Anda, mudah-mudahan beberapa pelaku bisnis bisa memberikan servis terbaik untuk konsumen mereka. 

Karena bagaimanapun juga, konsumen memiliki peran penting dalam keberhasilan usaha Anda. Ketahui perilaku konsumen Anda, dan beri service sempurna kepada mereka. 

Posting Komentar untuk " Mau Sukses Usaha? Pahami Perilaku Konsumen dan Pesaing Bisnis Anda"