Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wirausaha - Beternak Kelinci

Wirausaha -  Beternak Kelinci
credit:instagram@mybunbun

Tahukah Anda bahwa kelinci pada awalnya adalah hewan liar yang hidup di alam bebas? Hewan ini dahulunya banyak terdapat di Benua Afrika hingga daratan Eropa. 

Kelinci, pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda, di masa penjajahan. Saat ini, kelinci dijadikan sebagai salah satu hewan ternak.

Budidaya atau beternak kelinci saat ini mulai banyak diminati orang dan dilirik sebagai salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Selain hanya untuk sekedar hobi atau kesenagan belaka, beternak kelinci juga dapat mendatangkan keuntungan yang lumayan.

Kelinci yang dijadikan ternak biasanya ada dua macam, yaitu kelinci pedaging dan kelinci hias. Untuk memulai beternak kelinci, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Kelinci sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Lokasi ternak yang baik adalah tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, sirkulasi udara yang baik, lingkungan yang tenang, tempatnya kering, dan berudara sejuk. 

Di samping itu, di dalam kandang kelinci perlu juga disediakan sarana seperti tempat makan dan tempat minum kelinci.

2. Pembibitan Kelinci

Pembibitan kelinci sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Secara umum, ciri-ciri kelinci yang cocok untuk dijadikan induk adalah kelinci yang aktif dan lincah, energik, serta memiliki nafsu makan yang bagus. 

Selain itu, kelinci indukan juga harus memiliki ciri-ciri fisik yang sempurna, seperti ukuran kepala yang seimbang dengan badan, mata bulat, berselaput jernih dan bercahaya, serta bagian hidung dan mulut dalam keadaan bersih tidak berair.

Untuk kelinci pedaging pilihlah kelinci dengan bobot badan yang bagus, sedangkan untuk tujuan bulu kelinci pilihlah kelinci dengan genetik bulu yang baik.

3. Pemberian Pakan Kelinci

Kelinci adalah hewan pemakan sayuran atau yang dikenal dengan istilah herbivora. Jenis pakanannya dapat berupa rumput-rumputan, sayur-sayuran seperti kubis, wortel, daun kacang, sawi, kangkung, daun kacang panjang, dan daun turi. 

Selain itu bisa juga biji-bijian, seperti jagung, padi, kacang hijau, dedak, kacang tanah, dan sebagainya. 

Khusus untuk kelinci pedaging, biasanya diberi pakan berupa ampas gandum dan katul agar pertumbuhannya cepat. Untuk menambah gizi kelinci, biasanya para petani kelinci memberikan konsentrat berupa pellet, bungkil kacang tanah, atau bisa juga ampas tahu.

4. Penyakit Kelinci

Kelinci sangat rawan terhadap penyakit, oleh karena itu kebersihan kandang harus benar-benar dijaga. Bila terserang penyakit, gejala umumnya adalah nafsu makan berkurang, kelinci dalam keadaan lesu, mata sayu, dan suhu tubuh kelinci naik. 

Jika terdapat gejala demikian segera karantina (pisahkan) kelinci tersebut untuk menghidari penularan pada kelinci yang lain.

Penyakit yang paling sering menyerang kelinci adalah korengan. Penyakit ini sangat mudah menular ke kelinci yang lain. Solusinya, kelinci yang menderita penyakit ini cukup disuntikkan wermaisin agar korengan mengering.

Itulah informasi terkait dengan beternak kelinci, semoga bermanfaat untuk Anda.

Posting Komentar untuk "Wirausaha - Beternak Kelinci"